Senin, 06 April 2015

1.Gamal ( Gliricidia maculate )
2.Kaliandra (Calliandra calothrysus)
3.Turi ( Sesbania grandiflora )
4.Lamtoro Gung (Leucaena leucocephala)
7. Pennisetum purpureum (rumput gajah)

10. Pennisetum purpuroides (Rumput Raja/ King grass)
Tabel 1. Bahan Pakan dari Limbah Industri Pertanian
No.
Jenis bahan
BK(%)
PK(%)
LK(%)
SK(%)
TDN(%)
1
Ampas tahu
10,788
25,651
5,317
14,527
76,000
2
Ampas kecap
85,430
36,381
17,257
17,816
89,553
3
Ampas bir
31,174
26,448
10,254
7,059
78,708
4
Ampas brem
81,634
3,130
2,120
2,111
55,826
5
Ampas gula cair
34,314
5,106
6,237
8,014
54,956
6
Bungkil kopra
90.557
27.597
11.216
6.853
75.333
7
Ampas bir
31,174
26,448
10,254
7,059
78,708
8
Bungkil klp sawit
92,524
14,112
11,903
10,722
67,435
9
Bungkil kcg tanah
91,447
36,397
17,242
0,895
71,721
10
Bungkil klp sawit
92,524
14,112
11,903
10,722
67,435
11
Bungkil kedelai
89,413
52,075
1,011
25,528
40,265
12
Bungkil tengkuang
92,524
14,112
11,903
10,722
67,435
13
Dedak padi
91,267
9,960
2,320
18,513
55,521
14
Bungkil tengkuang
92,524
14,112
11,903
10,722
67,435
15
Kedelai BS
85,430
38,380
4,840
17,810
69,930

16
Onggok kering
90,170
2,839
0,676
8,264
77,249
17
Tumpi kedelai
91,417
21,134
3,029
23,179
69,425
18
Tumpi jagung
87.385
8.657
0,532
21.297
48,475
19
Tepung gaplek
87,024
2,412
0,792
8,930
73,489

20
Polard
89,567
16,412
4,007
5,862
74,828
21
Molasses
30,232
8,300
-
-
63,000















Keterangan:
  • BK=Berat Kering
  • PK=Protein Kasar
  • LK=Lemak Kasar
  • SK=Serat Kasar
  • TDN=Total Digestible Nutrient











Tabel 2. Bahan Pakan dari Pertanian
Nama Bahan
Protein %
TDN %
Klobot Jagung
5,15
49,54
Jerami Padi
4,91
45,05
Jerami Kedele
11,96
42,74
Jerami Kulit kedelai
8,00
58,90
Jerami Kacang Tanah
12,94
62,29
Jerami Kacang Panjang
12,94
62,29
Jerami Kacang Otok
16,05
48,93
Jerami Kacang Hijau
23,26
58,08
Kulit coklat
15,04
55,52
Kulit Kacang tanah
5,77
31,70
Kulit Klenteng
13,13
52,32
Tongkol Jagung
5,62
53,08
Pucuk Tebu
5,57
55,29
Daun Ketela Pohon
16,46
37,42
Batang Ketela pohon
5,89
48,15
Komak
22,14
70,98
Bhengok
14,25
49,42
Rumput lapang
6,51
49,65
Alang-alang
7,33
32,03
Rumput Gajah
10,02
67,68
Setaria
9
58,02



















Keterangan:
  • TDN=Total Digestible Nutrient
KomposisiMutu IMutu IIMutu III
Air (%) Maksimum121212
Protein Kasar (%) minimum11108
Serat Kasar (%) maksimum111416
Abu (%) maksimum111315
Lemak (%) maksimum152020
Asam Lemak bebas (%) terhadap lemak maksimum588
Ca (%)0.04-0.30.04-0.30.04-0.3
P (%)0.6-1.60.6-1.60.6-1.6
Aflatoksin (ppb) maksimum505050
Silica (%) maksimum234

Minggu, 05 April 2015

https://anggrainiminatursolivin.wordpress.com/2014/03/25/farmakologi-obat-pre-eklamsi-dan-eklamsi/


PREKLAMASI DAN EKLAMASI


1. hasiat/ cara kerja obat preklamasi dan eklamasi
Untuk menghentikan dan mencegah kejang
Mencegah dan mengatasi penyulit, khususnya krisis hipertensi
Sebagai penunjang untuk mencapai stabilisasi keadaan ibu seoptimal mungkin
Mengakhiri kehamilan dengan trauma ibu seminimal mungkin


2. Macam- macam obat preeklamsia dan eklamsia
KATEGORI OBAT-OBATAN
ANTIKONVULSAN
Mencegah kambuhnya kejang dan mengakhiri aktivitas klinik dan elektrik kejang.
1. Magnesium sulfat.
Beberapa penelitian telah mengungkapkan bahwa magnesium sulfat merupakan drug of choice untuk mengobati kejang eklamptik (dibandingkan dengan diazepam dan fenitoin). Merupakan antikonvulsan yang efektif dan membantu mencegah kejang kambuh dan mempertahankan aliran darah ke uterus dan aliran darah ke fetus. Magnesium sulfat berhasil mengontrol kejang eklamptik pada >95% kasus. Selain itu zat ini memberikan keuntungan fisiologis untuk fetus dengan meningkatkan aliran darah ke uterus.
2. Fenitoin
Fenitoin telah berhasil digunakan untuk mengatasi kejang eklamptik, namun diduga menyebabkan bradikardi dan hipotensi. Fenitoin bekerja menstabilkan aktivitas neuron dengan menurunkan flux ion di seberang membran depolarisasi.
Keuntungan fenitoin adalah dapat dilanjutkan secara oral untuk beberapa hari sampai risiko kejang eklamtik berkurang. Fenitoin juga memiliki kadar terapetik dan penggunaannya dalam jangka pendek sampai sejauh ini tidak memberikan efek
samping yang buruk pada neonates.
3. Diazepam
Telah lama digunakan untuk menanggulangi kegawatdaruratan pada kejang eklamptik. Mempunyai waktu paruh yang pendek dan efek depresi SSP yang signifikan.
4. Hidralazin
Merupakan vasodilator arteriolar langsung yang menyebabkan takikardi dan peningkatan cardiac output.Hidralazin membantu meningkatkan aliran darah ke uterus dan mencegah hipotensi. Hidralazin dimetabolisir di hati. Dapat mengontrol hipertensi pada 95% pasien dengan eklampsia.
5. Labetalol
Merupakan beta-bloker non selektif. Tersedia dalam preparat IV dan per oral. Digunakan sebagai pengobatan alternatif dari hidralazin pada penderita eklampsia. Aliran darah ke uteroplasenta tidak dipengaruhi oleh pemberian labetalol IV.
6. Nifedipin:
Merupakan Calcium Channel Blocker yang mempunyai efek vasodilatasi kuat arteriolar. Hanya tersedia dalam bentuk preparat oral.
7. Klonidin
Merupakan agonis selektif reseptor 2 ( 2-agonis). Obat ini merangsang adrenoreseptor 2 di SSP dan perifer, tetapi efek antihipertensinya terutama akibat perangsangan reseptor 2 di SSP.


2.9.1 Pengertian preeklamsia dan eklamsia
preeklamsia ringan
Pre eklampsia ringan adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan/atau edema setelah umur kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan. Gejala ini dapat timbul sebelum umur kehamilan 20 minggu pada penyakit trofoblas.
preeklamsia berat
Pre eklampsia berat adalah suatu komplikasi kehamilan yang ditandai dengan timbulnya hipertensi 160/110 mmHg atau lebih disertai proteinuria dan/atau edema pada kehamilan 20 minggu atau lebih.
eklamsia
Eklampsia adalah kelainan akut pada wanita hamil, dalam persalinan atau masa nifas yang ditandai dengan timbulnya kejang (bukan timbul akibat kelainan neurologik) dan/atau koma dimana sebelumnya sudah menunjukkan gejala-gejala pre eklampsia.

Indikasi dan kontraindikasi
Indikasi : Kejang bronkus pada semua jenis asma bronkial, bronkitis kronis dan emphysema, Hipertensi, dapat digunakan tunggal atau kombinasi dengan deuritika golongan tiazi,
a. Ibu
– Usia kehamilan 37 minggu atau lebih
– Adanya tanda-tanda atau gejala impending eklampsia, kegagalan terapi
konservatif yaitu setelah 6 jam pengobatan meditasi terjadi kenaikan
desakan darah atau setelah 24 jam perawatan medisinal, ada gejala-gejala
status quo (tidak ada perbaikan).
Kontra indikasi : Penderita yang hipersensitif terhadap obat ini, hamil dan laktasi, anak


 Dosis yang digunakan
Dosis:
1. MAGNESIUM SULFAT
Inisial: 4-6 g. IV bolus dalam 15-20 menit; bila kejang timbul setelah pemberian bolus, dapat ditambahkan 2 g. IV dalam 3-5 menit. Kurang lebih 10-15% pasien mengalami kejang lagi setelah pemberian loading dosis.
Dosis rumatan: 2-4 g./jam IV per drip. Bila kadar magnesium > 10 mg/dl dalam waktu 4 jam setelah pemberian per bolus maka dosis rumatan dapat diturunkan.
Pada Magpie Study, untuk keamanan, dosis magnesium dibatasi. Dosis awal terbatas pada 4 g. bolus IV, dilanjutkan dengan dosis rumatan 1 g./jam. Jika diberikan IM, dosisnya 10 g. dilanjutkan 5 g. setiap 4 jam. Terapi diteruskan hingga 24 jam.

2. FENOTININ
Dosis awal: 10 mg/kgbb. IV per drip dengan kecepatan < 50 mg/min, diikuti dengan dosis rumatan 5 mg/kgbb. 2 jam kemudian.

3. Diazepam
Dosis : 5 mg IV

4. Hidralazin
Dosis: 5 mg IV ulangi 15-20 menit kemudian sampai tekanan darah <110 mmHg. Aksi obat mulai dalam 15menit, puncaknya 30-60 menit, durasi kerja 4-6 jam.

5. Labetalol
Dosis: Dosis awal 20 mg, dosis kedua ditingkatkan hingga 40 mg, dosis berikutnya hingga 80 mg sampai dosis kumulatif maksimal 300 mg; Dapat diberikan secara konstan melalui infus; Aksi obat dimulai setelah5 menit, efek puncak pada 10-20 menit, durasi kerja obat 45 menit sampai 6 jam.

6. Nifedipin:
Dosis: 10 mg per oral, dapat ditingkatkan sampai dosis maksimal 120 mg/ hari

7. Klonidin
Dosis: dimulai dengan 0.1 mg dua kali sehari; dapat ditingkatkan 0.1-0.2 mg/hari sampai 2.4 mg/hari.Penggunaan klonidin menurunkan tekanan darah sebesar 30-60 mmHg, dengan efek puncak 2-4 jam dan durasi kerja 6-8 jam. Efek samping yang sering terjadi adalah mulut kering dan sedasi, gejala ortostatik kadang terjadi. Penghentian mendadak dapat menimbulkan reaksi putus obat.


Efek samping dan cara mengatasi
1. Penanganan aktif.
Penderita harus segera dirawat, sebaiknya dirawat di ruang khusus di daerah kamar bersalin. Tidak harus ruangan gelap.
Penderita ditangani aktif bila ada satu atau lebih kriteria ini :
– ada tanda-tanda impending eklampsia
– ada HELLP syndrome
– ada kegagalan penanganan konservatif
– ada tanda-tanda gawat janin atau IUGR
– usia kehamilan 35 minggu atau lebih
(Prof.Gul : 34 minggu berani terminasi. Pernah ada kasus 31 minggu, berhasil, kerjasama dengan perinatologi, bayi masuk inkubator dan NICU)
JANGAN LUPA : OKSIGEN DENGAN NASAL KANUL, 4-6 L / MENIT !!
Pengobatan medisinal : diberikan obat anti kejang MgSO4 dalam infus dextrose 5% sebanyak 500 cc tiap 6 jam. Cara pemberian MgSO4 : dosis awal 2 gram intravena diberikan dalam 10 menit, dilanjutkan dengan dosis pemeliharaan sebanyak 2 gram per jam drip infus (80 ml/jam atau 15-20 tetes/menit).
Syarat pemberian MgSO4 : – frekuensi napas lebih dari 16 kali permenit – tidak ada tanda-tanda gawat napas – diuresis lebih dari 100 ml dalam 4 jam sebelumnya – refleks patella positif. MgSO4 dihentikan bila : – ada tanda-tanda intoksikasi – atau setelah 24 jam pasca persalinan atau bila baru 6 jam pasca persalinan sudah terdapat perbaikan yang nyata. Siapkan antidotum MgSO4 yaitu Ca-glukonas 10% (1 gram dalam 10 cc NaCl 0.9%, diberikan intravena dalam 3 menit).Obat anti hipertensi diberikan bila tekanan darah sistolik lebih dari 160 mmHg atau tekanan darah diastolik lebih dari 110 mmHg. Obat yang dipakai umumnya nifedipin dengan dosis 3-4 kali 10 mg oral. Bila dalam 2 jam belum turun dapat diberi tambahan 10 mg lagi.Terminasi kehamilan : bila penderita belum in partu, dilakukan induksi persalinan dengan amniotomi, oksitosin drip, kateter Folley, atau prostaglandin E2. Sectio cesarea dilakukan bila syarat induksi tidak terpenuhi atau ada kontraindikasi partus pervaginam. Pada persalinan pervaginam kala 2, bila perlu dibantu ekstraksi vakum atau cunam.

2. Penanganan konservatif
Pada kehamilan kurang dari 35 minggu tanpa disertai tanda-tanda impending eklampsia dengan keadaan janin baik, dilakukan penanganan konservatif.
Medisinal : sama dengan pada penanganan aktif. MgSO4 dihentikan bila ibu sudah mencapai tanda-tanda pre-eklampsia ringan, selambatnya dalam waktu 24 jam. Bila sesudah 24 jam tidak ada perbaikan maka keadaan ini dianggap sebagai kegagalan pengobatan dan harus segera dilakukan terminasi.
JANGAN LUPA : OKSIGEN DENGAN NASAL KANUL, 4-6 L / MENIT !!
Obstetrik : pemantauan ketat keadaan ibu dan janin. Bila ada indikasi, langsung terminasi.