Rabu, 03 Desember 2014

contoh laporan praktikum ternak potong






Tujuan dan Kegunaan Praktikum
    Tujuan Praktikum

ACARA I MENENTUKAN UMUR TERNAK SAPI POTONG
    Mempelajari cara menimbang ternak sapi dan mengetahui bobot badan ternak sapi potong dengan cara mengukur bagian-bagian tubuh sapi.
ACARA II STATUS FAALI TERNAK SAPI POTONG
    Untuk mengetahui perubahan gigi dan cara penentuan umur ternak berdasarkan keadaan gigi.
    Mempelajari bagai mana cara menghitung respirasi ternak potong
    Mempelajari tentang bagai mana cara mengukur suhu tubuh ternak potong..
    Untuk mengetahui cara menghitung  denyut nadi ternak. .
    Mempelajari cara membaca temperatur dan kelembaban kandang pada ternak sapi potong.

ACARA III MENGAMATI KONDISI EKSTERIOR TERNAK SAPI POTONG
    Mempelajari kondisi eksterior tubuh ternak sapi potong.

    Kegunaan Praktikum

ACARA I MENENTUKAN UMUR TERNAK SAPI POTONG
    praktikan  dapat mengetahui cara menimbang sapi dan mengetahui bobot badan dengan melihat ukuran bagian-bagian tubuh ternak sapi potong.

ACARA II STATUS FAALI TERNAK SAPI POTONG
    Agar praktikan mengetahui perubahan gigi dan cara penentuan umur ternak berdasarkan jumlah gigi yang di miliki oleh ternak tersebut.
    Agar praktikan mengetahui suhu tubuh ternak pada jenis kelamin, umur, dan suhu lingkungan berbeda, serta melatih keterampilan dalam melakukan pengukuran.
    Agar praktikan mengetahui cara mengukur respirasi pada ternak  terse.
    Agar praktikan mengetahui kondisi temperatur dan kelembaban kandang pada ternak sapi potong Agar praktikan mengetahui denyut nadi pada ternak
    Agar praktikan mengetahui kondisi temperatur dan kelembaban kandang pada ternak sapi potong.

ACARA III MENGAMATI KONDISI EKSTERIOR TERNAK SAPI POTONG
    Agar praktikan mengetahui  semua yang di praktikkan,khususnya kondisi ekstriorsapi potong.


TINJAUAN PUSTAKA
Sapi bali yang depelihara secara tradisional dengan pakan hijauan berupa rumput-rumputan dan hijauan konvensional memberikan pertambahan bobot  Universitas Sumatera Utara badan yang rendah, yaitu 100-200 g/ekor/hari. Beberapa hasil penelitian  menyatakan bahwa sapi bali cukup responsif dalam upaya perbaikan pakan.  Pemberian hasil samping kelapa sawit yang diamoniasi  terbukti dapat  meningkatkan konsumsi bahan  kering ransum dari 3,9 kg menjadi 4,3 kg dan meningkatkan pertambahan bobot badan  dari0,3 kg menjadi 0,4 kg/ekor/hari (Hasnudi, 1997).
Suhu tubuh sapi dipengaruhi oleh jenis, bangsa, umur, jenis kelamin, kondisi dan aktivitasnya.  Kisaran tubuh normal pada sapi adalah 38,5-39,6 0C dengan suhu kritis 40 0C (Subronto, 1985).
Suhu lingkungan yang berubah-ubah menyebabkan ternak selalu berusaha untuk menjaga suhu tubuhnya agar tetap, karena sapi adalah hewan homeothermis. Kisaran suhu tubuh normal anak sapi 39,5-40ºC, sedangkan untuk sapi dewasa 38-39,5ºC (Sugeng, 2000).
Rata-rata frekuensi pernafasan sapi adalah 10-30 kali per menit. Pernafasan akan lebih cepat pada sapi yang ketakutan, lelah akibat bekerja berat dan kondisi udara terlalu panas (Sugeng, 2000).
Hewan yang sakit atau stress akan meningkat denyut jantungnya untuk waktu tertentu. Semakin tinggi aktivitas yang dilakukan ternak, semakin cepat denyut nadinya. Hewan yang mempunyai ukuran tubuh lebih kecil, denyut nadinya lebih besar daripada hewan yang mempunyai ukuran tubuh besar (Frandson, 1992).
Respirasi adalah proses pertukaran gas sebagai suatu rangkaian kegiatan fisik dan kimis dalam tubuh organisme dalam lingkungan sekitarnya. Oksigen diambil dari udara sebagai bahan yang dibutuhkan jaringan tubuh dalam proses metabolisme. Frekuensi respirasi bervariasi tergantung antara lain dari besar badan, umur, aktivitas tubuh, kelelahan dan penuh tidaknya rumen. Kecepatan respirasi meningkat sebanding dengan meningkatnya suhu lingkungan. Meningkatnya frekuensi respirasi menunjukkan meningkatnya mekanisme tubuh untuk mempertahankan keseimbangan fisiologik dalam tubuh hewan. SKelembaban udara yang tinggi disertai suhu udara yang tinggi menyebabkan meningkatnya frekuensi respirasi.
Frekuensi denyut nadi dapat dideteksi melalui denyut jantung yang dirambatakan pada dinding rongga dada atau pada pembuluh nadinya. Frekuensi denyut nadi bervariasi tergantung dari jenis hewan, umur, kesehatan dan suhu lingkungan. Disebutkan pula bahwa hewan muda mempunyai denyut nadi yang lebih frekuen daripada hewan tua. Pada suhu lingkungan tinggi, denyut nadi meningkat(Housebanri ,2009).
       Mengukur panjang badan dapat dilakukan dengan cara menempatkan tongkat ukur bagian permanen dibagian depan tulang persendian pada kaki depan dan cara membacanya harus lurus, sehingga pengukuran yang dilakukan akurat (Susetyo, 1977).
Lingkar dada pada ternak menunjukkan berat badannya, di mana semakin panjang lingkar dadanya maka semakin berat bobot badan ternak tersebut dan sebaliknya semakin pendek lingkar dada suatu ternak maka berat badan ternak tersebut ringan atau ternak tersebut kurang sehat/ kurus (Roche, 1975).
Adapun untuk menentukan umur sapi yang perlu diperhatikan adalah kondisi gigi yang meliputi pertukaran gigi seri susu dengan gigi seri tetap, perecupan gigi seri, pergesekan, dan bintang gigi. Jika gigi seri susu I1 sudah berganti dengan gigi seri tetap dan sudah merecup, berarti umur sapi 2 tahun. Jika gigi seri susu I2 sudah berganti dan merecup, berarti umur sapi 3 tahun. Jika gigi seri susu I3 sudah berganti dan merecup, umur sapi 3,5 tahun. Jika semua gigi seri telah berganti (I4) dan merecup, umur sapi 4 tahun. Jika I4 ada tanda pergesekan, berarti umur sapi 5 tahun. (Timan 2003).
Sudut mata terlihat bersih tanpa adanya kotoran atau getah radang dan tidak terlihat perubahan warna di selaput lendir dan kornea matanya. Ekornya selalu aktif mengibas untuk mengusir lalat.  Pernafasan denyut jantung dan ruminansi normal dan dapat dirasakan (Akoso, 1996).

MATERI DAN METODE PRAKTIKUM

Materi Praktikum
    Alat-alat praktikum
    Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu:
    stetoskop
    termometer
    taimbangan kapasitas 1000 kg
    stop wact
    pita ukur
    tongkat ukur
    Thermo Hygrometer
    Temperatur ruang
    Tabel Pencatatan Data

    Bahan-bahan praktikum
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu:
    Sapi Jantan Umur 2,5 tahun
    vaselin
    alkohol


Metode Praktikum
Adapun metode-metode yang dilakukan sebelum melakukan praktikum yaitu:
    Membersihkan kandang
    Memandikan ternak

ACARA I MENENTUKAN UMUR TERNAK SAPI POTONG
    Mempelajari bagai cara menimbang ternak dan mengetahui berat badsan dari ternak tersebut
    Menyiapkan ternak yang akan ditimbang dan diukur, ushakan tidak dalam keadaan setres.
    Memasukkan ternak sapi pada penimbangan ternak besar kapasitas 1000kg.
    Mengukur tubuh ternak dengan menggunakan tongkat ukur dan pita ukur
    Pengukuran di ulangi 1-3 kali untuk mendapatkan hasil yang optimal
    Mencatat hasil penimbangan dan pengukuran pada table data.


ACARA II STATUS FA’ALI TERNAK SAPI POTONG
    Mempelajari perubahan gigi dan cara penentuan umur ternak berdasarkan jumlah gigi.
    Sapi dimasukkan dikandang jepit, diusahakan agar keadaan tenang dan tidak menjadi gelisah sehingga mempermudah pemeriksaan.
      Kuasailah bagian kepala sapi dengan melingkarkan sebelah lengan tangan pada muka sapi, sekaligus cengkramlah kedua rahang bawah sapi sampai mulut sapi ternganga sehingga giginya tampak. Agar gigi sapi lebih jelas terlihat, bukalah bibir bawahnya.
    Periksa dan rabalah permukaan gigi serinya hingga jelas terlihat dan terasa keadaanya.
    Mempelajari suhu tubuh ternak sapi potong pada jenis kelamin, umur, dan suhu lingkungan berbeda.



    Penentuan suhu tubuh
    Hewan-hewan pengamatan terlebih dahulu diidentifikasi dalam keadaan tenang agar mendapatkan hasil pengukuran yang optimal.
    Menyiapkan thermometer dengan cara dikibas-kibas untuk menurunkan permukaan air raksanya sampai angka terendah, kemudian ujung thermometer dicelupkan kedalam pelicin (vaselin).
    Memegang ternak dengan hati-hati dan tenang, kemudian angkat ke atas ekornya hingga kelihatan rektumnya.
    Memasukan thermometer pada rectum  ternak selama ± 1 menit
    Memperhatikan  letak ujung thermometer masuk ke dalam mukosa rectum
    Membaca suhu yang ditunjukan thermometer dengan melihat posisi permukaan air raksanya.
    Ulangi sebanyak 3 kali
    Mencatat data yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut didalam table lembar pencatatan data.
    Pengukuran suhu rektal di lakukan dua kali sehari, yaitu pada pagi dan sore hari.

    Mempelajari fungsi respirasi pada ternak sapi potong, serta melatih keterampilan dalam melakukan pengukuran frekwensi respirasi.

    Hewan-hewan pengamatan terlebih dahulu diidentifikasi dalam hal jenis/bangsa, jenis kelamin, umur, berat badan dan kondisi tubuh.
    Mengendalikan hewan agar tetap tenang
    Meletakkan punggung telapak tangan di depan hidung sapi
    Merasakan tiap hembusan napasnya
    Hitung pernapasan/ tiap hembusan napas selama 1 menit
    Ulangi 1-3 kali, untuk mendapatkan hasil yang optimum
    Catat hasil pengukuran pada lembar table
    Pengukuran dilakukan dua kali sehari yaitu pagi dan sore hari.

    Mempelajari denyut nadi pada ternak sapi potong. serta melatih keterampilan dalam melakukan penghitungan denyut nadi pada ternak sapi potong.
    Mencari pusat denyut jantung pada ternak ( sapi ) yaitu dilakukan dengan menekan pada arteri femoralis sebelah medial bahu kiri
    Hitung dengan countercheck dan mendengarkan denyut jantung dengan stetoskop
    Ulangi 1-3 kali
    Mencatat data yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut di dalam  table lembar pencatatan data.
    Pengukuran dilakukan dua kali sehari yaitu pagi dan sore hari.
    Mempelajari temperatur dan kelembaban kandang pada ternak sapi potong.
    Mengamati Termometer Ruang
    Mengamati Higrometer atau Termometer  “basah kering”
    Mencatat hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan.
    Melakukan hal tersebut 2 kali yaitu pagi dan sore.

ACARA III MENGAMATI KONDISI EKSTERIOR TERNAK SAPI POTONG
    Mempelajari kondisi eksterior tubuh ternak sapi potong.

tempat dan tanggal praktikum
Tempat Praktikum :
Adapun praktikum ini dilaksanakan di Laboraturium Terapan ( Teacing Farm ) Fakultas Peternakan,kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat.
Tanggal Praktikum
Adapun praktikum ini dilaksanakan pada tanggal Senin 28,November 2011

   



HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Praktikum

A.IDENTITAS TERNAK
a. No. Ternak                              : 4
b. Jenis Kelamin                         : betina
c. Umur Ternak                           : 3-4½ tahun

B.HASIL PENGAMATAN

a. Bobot Badan                            : 215 kg
b. Ukuran-ukuran tubuh ternak   :
No    Bagian tubuh    Ukuran 1 (cm)    Ukuran 11 (cm)    Ukuran 111 (cm)    Rata-rata (cm)
1    Panjang badan    116    116    116    116
2    Panjang kepala    39,5    40    40    39,83
3    Panjang metacarpal    29    29    29    29
4    Panjang metakarsal    41    41,5    41,5    41,3
5    Panjang paha    75    75    75    75
6    Lebar kepala    16    17    17    16,6
7    Lebar dada    38    38    38    38
8    Lebar pinggul    37    37    37    37
9    Tinggi gumba    107    108    107    107,3
10    Tinggi punggung    106    105    105    105,3
11    Tinggi pinggul    110    111    111    110,6
12    Lingkar dada    147,5    148    147,5    114,3
13    Lingkar perut    170,5    170    170    170,3
14    Lingkar flank    146    146    147    146,3
15    Linkar metacarpal    15,5    15    15    15,1
16    Lingkar metakarsal    16    16    16,5    16,3
17    Dalam dada    56    57    56    56,3
18    Indeks kepala               

ACARA II
a. JUMBLAH GIGI SAPI               : gigi susu tidak ada
b. JUMBLAH LINGKAR TANDUK           :
b.DATA STATUS FAALI TERNAK
No    Parameter    Ukuran I    Ukuran II    Ukuran III    Rata-rata
        Pagi    Sore    Pagi    Sore    Pagi    Sore    Pagi    Sore
1    Suhu Tubuh Ternak (C)        38        38        38        38,1
2    Respirasi (kali/menit)        34        34        33        33,3
3    Denyut Nadi (kali/menit)        57        57        55        356

c.DATA LINGKUNGAN
No.    Parameter    Pagi (jam 06.00-0700)    Sore (jam 15.00-16.00)
1    Temperatul Kandang (C)    30,2 ºC    29ºC
2    Kelembaban Kandang(%)    80%    74%

ACARA III PENGAMATAN EKSTERIOR
 
    Warna sapi : coklat terang
    Gigi rahang bawah depan / gigi susu ompong.
    Koreng di kedua kaki depannya.
    Tanduk melengkung ke belakang.
    Hidung mengkilap berlendir.



PEMBAHASAN

ACARA I MENENTUKAN UMUR TERNAK SAPI POTONG
 
Cara menimbang berat sapi dan mengetahui bobot badan dengan cara mengukur tubuh sapi dengan teliti dan akurat.
        Mengetahui bobot badan ternak sapi potong adalah hal yang sagat penting untuk diketahui guna melihat kebutuhan pakan ataupun kesehatan ternak. Penimbangan merupakan hal yang paling tepat dalam mengetahui bobot badan ternak, tetapi bobot badan ternak juga dapat diperkirakan atau diduga dengan cara mengukur bagian-bagian tubuh ternak atau disebut dengan cara manual. Bagian-bagian ukuran tubuh ternak yang dapat digunakan dalam menduga bobot badan yaitu lingkar dada, tinggi pundak, panjang badan, dalam dada serta tinggi dan lebar kemudi atau pinggul.
Hubungan fungsional antara ukuran tubuh dengan bobot badan  telah di laporkan oleh beberapa peneliti .
Pengukuran bobot badan dengan rumus Schrooel :

BB = /
    =

Lihat panduan praktikum rumusnya



ACARA II STATUS FAALI TERNAK SAPI POTONG
     Cara penentuan umur ternak berdasarkan jumlah gigi dengan melihat jumlah giginya.
Ternak Sapi potong yaitu ternak ruminansia dengan  tujuan pemeliharaannya untuk menghasilkan daging. Sedangkan ternak kerja adalah ternak yang tujuan utamanya untuk di manfaatkan  tenaganya.
        Sapi potong dan kerja dapat kita ketahui dan menentukan umurnya dengan cara melihat catatan kronologinya,lingakaran yang ada pada tanduk atau cincin tanduk dapat pula dilahat dengan cara menghitung jumlah perubahan gigi. Jika jumlah cincin tanduknya 2 dapat di perkirakan bahwa  sapi tersebut berumur 3 tahun. Sedangkan jika terdapat 2 gigi lebar (I I) berarti dapat diperkirakan berumur  2 tahun, jika 4 gigi lebar ( I 2) dapat diperkirakan berumur 2 – 2 1/2 , jika terdapat ada 6 gigi lebar (I 3) berarti diperkirakan umur 2½ - 3 ½ tahun, jika 8 gigi lebar (I 4) berarti diperkirakan berumur 31/2 – 41/2 tahun, I 0: Sapi Umur 1-11/2 tahun, dan gigi tua : Sapi umur > 9 tahun, jadi dengan mengetahui keterangan tersebut kita dapat memperkirakan umur suatu ternak sapi, begitu pula dengan ternak potong dan kerja lainnya.
    Menghitung suhu tubuh ternak sapi potong pada jenis kelamin, umur, dan suhu lingkungan berbeda.
    Ternak Sapi potong adalah ternak ruminansia yang tujuan pemeliharaannya untuk menghasilkan daging. Sedangkan ternak kerja adalah ternak yang tujuan utamanya untuk di manfaatkan tenaganya.
    Pada umumnya Suhu tubuh pada ternak sapi potong tergantungn pada jenis kelamin, umur dan suhu lingkungan. Dalam keadaan normal suhu tubuh ternak dapat bervariasi karena adanya perbedaan jenis kelamin,umur,suhu lingkungan, aktivitas, aktivitasyang di lakukan oleh sapi tersebut. Suhu normal adalah panas tubuh dalam zone thermoneutral pada aktivitas tubuh terendah. Variasi normal suhu tubuh akan berkurang bila mekanisme thermoregulasi telah bekerja sempurna dan hewan telah dewasa. Sehingga ketika dilihat suhu rektal sapi potong jantan dipagi hari dan sore hari berbeda, dapat dikatakan pula bahwa hal tersebut dikarenakan beberapa faktor yaitu aktivitas, iklim, suhu kandang yang yang berubah.
Salah satu cara untuk mendapatkan gambaran mengenai suhu tubuh adalah dengan melihat suhu rectal dengan pertimbangan bahwa rectal merupakan tempat pengukuran terbaik dan dapat mewakili suhu tubuh secara keseluruhan sehingga dapat disebut sebagai suhu tubuh.
    Fungsi respirasi pada ternak sapi potong.
Respirasi adalah proses pertukaran gas sebagai suatu rangkaian kegiatan fisik dan kimiawi dalam tubuh organisme pada lingsskungan sekitarnya. Oksigen diambil dari udara sebagai bahan yang dibutuhkan jaringan tubuh dalam proses metabolisme. Frekuensi respirasi bervariasi tergantung dari besar badan, aktifitas tubuh,umur dan penuh tidaknya rumen. Kecepatan respirasi meningkat sebanding dengan meningkatnya suhu lingkungan. Meningkatnya frekuensi respirasi menunjukkan meningkatnya mekanisme tubuh untuk mempertahankan keseimbangan fisiologis dalam tubuh hewan. Kelembaban udara yang tinggi disertai suhu udara yang tinggi menyebabkan meningkatnya frekuensi respirasi.
    Pada saat penghitungan respirasi sapi potong diwaktu pagi dan sore berbeda, dimana respirasi di pagi hari lebih rendah dibandingkan sore hari, hal itu dikarenakan pula adanya beberapa faktor yang sama halnya dengan suhu tubuh, dan denyut nadi pada ternak potong sapi, misalnya kelelahan, aktivitas dan isi rumen ternak sapi potong saat itu.
    Menghitung denyut nadi/jantung pada ternak sapi potong.
    Frekuensi denyut nadi dapat dideteksi melalui denyut jantung yang dirambatakan pada dinding rongga dada. Frekuensi denyut nadi bervariasi tergantung dari jenis hewan, umur, kesehatan dan suhu lingkungan. Disebutkan pula bahwa hewan muda mempunyai denyut nadi yang lebih frekuensi dari pada hewan tua. Pada suhu lingkungan tinggi, denyut nadi meningkat. Peningkatan ini berhubungan dengan peningkatan respirasi yang menyebabkan meningkatnya aktivitas otot-otot respirasi, sehingga dibutuhkan darah lebih banyak untuk mensuplai O2 dan nutrient melalui peningkatan aliran darah dengan jalan peningkatan denyut nadi..
    Frekuensi denyut sapi pada pagi dan sore hari berbeda dikarenakan pula oleh beberapa faktor yang mempengaruhi suhu dan respirasi pada ternak potong.Setres juga dapat di jadikan sebagai salah satu faktor yang dapat  mempengaruhi berubahnya denyut nadi ternak
    Mengukur temperatur dan kelembaban kandang pada ternak sapi potong.
    Suhu dan kelembaban udara merupakan dua komponen iklim yang paling penting yang harus diperhatikan,karena keduanya sangat mempengaruhi kondisi fisiologi ternak. Suhu lingkungan terutama kandang sangat mempengaruhi respirasi, denyut nadi, dan suhu rektal pada ternak. Suhu lingkungan terutama suhu kandang  yang tunggi dapat menurunkan nafsu makan dan menambah kebutuhan air.Bila hal ini akan terus terjadi akan menghambat laju pertumbuhan dan menurunkan reproduksi ternak. Suhu dalam kandang yang baik yaitu rat-rata 33ºC dengan kelembaban 75%.
    Pada pengamatan yang telah dilakukan oleh praktikan didapatkan temperatur kandang dan kelembaban kandang pada pagi hari berbeda dengan sore hari, dimana temperatur dan kelembaban pada pagi hari lebih tinggi dari pada sore hari, hal tersebut dikarenakan oleh faktor iklim. Namun dapat dikatakan temperatur dan kelembaban kandang tersebut cukup baik atau normal.

ACARA III MENGAMATI KONDISI EKSTERIOR TERNAK SAPI POTONG
    Mempelajari kondisi eksterior tubuh ternak sapi potong.
Sapi adalah ternak ruminansia yang dapat ditemui di seluruh belahan dunia. Sapi bali merupakan domestikal dari banteng(Bibos sondaicus). Pada saat pedet, tubuhnya berwarna merah bata. Sementara ketika dewasa, sapi betina tetap berwarna merah bata, sedangkan sapi jantan berubah menjadi kehitam-hitaman. Terdapat warna putih pada keempat kakinya, mulai dari mulut sampai kebawah, belakng pelvis dengan batas yang tampak jelas dan bentuk setengah bulan, dan garis belut pada punggung ( aals streep ).
Pada pengamatan yang telah praktikan lakukan didapatkan sapi bali yang memilki warna bulu merah bata dan jenis sapi tersebut yaitu jantan.
Mata bersinar, hidung yang bersih dan lain sebagainya adalah hal yang dapat dijadikan sebagai alat untuk mengetahui keadaan sapi pada suhu lingkungan atau suhu kandang tertentu.


KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

    Suhu lingkungan atau suhu kandang, aktivitas, jenis kelamin, umur, isi rumen dan kelelahan, dapat mempengaruhi suhu tubuh, respirasi dan denyut nadi pada ternak sapi potong.
    Umur ternak dapat diperkirakan dengan cara melihat jumlah gigi, dan cicin tanduknya
Bobot badan ternak sapi potong dapat diperkirakan dengan cara mengukur bagian tubuh ternak sapi.
    Keadaan i eksterior ternak sapi potong yang tidak bermasalah seperti mata bersinar,kuku yang bersih,hidung tidak ingusan ,dan dapat di simpulkan bahwa sapi yang di amati dalam kondisi yang sehat.


Saran
    Diharapkan kepada praktikan agar berhati-hati saat melakukan praktikum ternak potong agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.
    Di harapkan pada praktikan supaya tidak ribut pada saat praktikum berlangsung agar ternak supaya ternak tenang dan tidak mengalami stress.






DAFTAR PUSTAKA

Akoso,T. B. 1996. Kesehatan Sapi. Kanisus: Yogyakartas
Frandson, R. D. 1992. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Gadjah Mada University Press
Hasanudi. 1997. Pengelolaan Ternak Sapi Pedaging. FP-USU : Medan
Housebandry. 2009. Pengaruh Lingkungan terhadap Keadaan Fisiologis Ternak          Yogyakarta. (Diterjemahkan oleh: Koen Praseno).

Roche. 1975. Pengukuran Berat Badan Ternak berdasarkan Performance. Yogyakarta: Dinas       Peternakan    Provinsi DIY.

Subronto. 1985. Ilmu Penyakit Ternak. Gadjah Mada University Press : Yogyakarta
Sugeng, Y. B. 2000. Ternak Potong dan Kerja. Edisi I. CV. Swadaya : Jakarta
Susetyo. 1997. Performance Tubuh Ternak. Jakarta: Cv.Yasaguna
Timan.2003. Pengaruh Lingkungan terhadap Keadaan Fisiologis.

Rabu, 11 Juni 2014

bisnis online ku :D


  1. http://www.awsurveys.com/Login.cfm?CFID=643568&CFTOKEN=e905a82c00799bcc-62B5AF68-F616-D496-F014F9D096B1A4A6

  2. TOLUNA.COM

  3. PANELSTATION.COM

Kamis, 29 Mei 2014

gaya sentripetal



Gaya sentripetal adalah gaya yang membuat benda untuk bergerak melingkar. Gaya ini bukan merupakan gaya fisis, atau gaya dalam arti sebenarnya, melainkan hanya suatu penamaan atau penggolongan jenis-jenis gaya yang berfungsi membuat benda bergerak melingkar. Bermacam-macam gaya fisis dapat digunakan sebagai gaya sentripetal, antara lain gaya gravitasi, elektrostatik, tegangan tali, gesekan dan lainnya. Istilah sentripetal berasal dari kata bahasa Latin, yaitu centrum ("pusat") dan petere ("menuju arah"), yang berarti menuju arah pusat lingkaran.

Rumus gaya sentripetal

Gaya sentripetal memiliki besar sebanding kuadrat kecepatan tangensial benda dan berbanding terbalik dengan jari-jari lintasan
\!F_s = m\frac{v^2}{r}
dengan arah menuju pusat lintasan berbentuk lingkaran, yang menunjukkan bahwa terdapat suatu percepatan sentripetal, yaitu
\!a_s = \frac{v^2}{r}
apabila dianalogikan dengan hukum kedua Newton.
\!F = m a

= Representasi vektor

Dalam notasi vektor dengan sistem koordinat polar, gaya sentripetal dapat dituliskan sebagai
\!\vec{F_s} = - m\frac{v^2}{r} \hat{r}
Vektor-vektor sesaat gaya sentripetal.
dengan
\!\hat{r}=\frac{\vec{r}}{r}
adalah vektor satuan dalam arah radial, yang umumnya dipilih bernilai positif mengarah ke luar lingkaran.

Representasi produk perkalian vektor

Atau dapat pula dituliskan sebagai produk dari perkalian vektor
 
\vec{F}_s =  -\frac{m v^2}{r} \hat{r} =  -\frac{m v^2}{r} \frac{\vec{r}}{r} =  -m \omega^2 \vec{r} = m \vec{\omega} \times (\vec{\omega} \times  \vec{r} )
Dengan arah \vec{\omega} mengikuti aturan tangan kanan. Dalam kasus seperti ditunjukkan dalam gambar, besaran-besaran vektor yang dimaksud bernilai:
\!\vec{\omega} = \omega\ \hat{k}
\!\vec{r} = r\left[ \cos(\omega t)\ \hat{i} + \sin(\omega t)\ \hat{j} \right]
dan sebagai konsekuensinya
\!\hat{r} = \cos(\omega t)\ \hat{i} + \sin(\omega t)\ \hat{j}
\!\vec{v} = \vec{\omega} \times \vec{r} = \omega r\ \left[ - \sin(\omega t)\ \hat{i} + \cos(\omega t)\ \hat{j} \right]
Dengan demikian dapat dibuktikan bahwa
 
\vec{F}_s =  m \vec{\omega} \times (\vec{\omega} \times  \vec{r} ) =  m \vec{\omega} \times \vec{v}
 
=  m (\omega \hat{k}) \times \left( \omega r\ \left[ - \sin(\omega t)\ \hat{i} + \cos(\omega t)\ \hat{j} \right] \right)
 
=  m \omega^2 r \left[ - \sin(\omega t)\ \hat{j} - \cos(\omega t)\ \hat{i} \right]
 
=  m \omega^2 r \left\{ - \left[ \sin(\omega t)\ \hat{j} + \cos(\omega t)\ \hat{i} \right] \right\}
=  m \omega^2 r (-\hat{r}) = - m \omega^2 \vec{r}
seperti dituliskan sebelumnya, yang menunjukkan bahwa gaya sentripetal selalu menuju ke pusat lintasan lingkaran.





Minggu, 25 Mei 2014

KELEBIHAN MINERAL


Kekurangan dan kelebihan Mineral


Kekurangan Asam Folat
Asam folat (vitamin B9) memainkan peran kunci dalam pembelahan sel dan pertumbuhan jaringan.
Defisiensi asam folat meningkatkan resiko melahirkan bayi dengan tabung saraf (neural tube) yang cacat dan kecacatan lain.
Spina bifida dan anencephaly, merupakan dua jenis kecacatan pada tabung saraf yang paling sering terjadi.
Kelainan ini terjadi ketika tabung saraf tidak menutup dengan sempurna, sehingga otak atau spinal cord bayi akan terpapar cairan ketuban.
Kecacatan pada tabung saraf diperkirakan memengaruhi 300.000 atau lebih bayi baru lahir setiap tahunnya.
Kekurangan asam folat juga dapat menyebabkan gangguan fungsi kognitif pada orang dewasa. Hal ini cenderung lebih sering terjadi pada masyarakat yang lebih banyak mengonsumsi sereal (rendah folat) dan sedikit sayuran hijau dan buah-buahan (tinggi folat).
Kekurangan Iodium
Delapan belas juta anak per tahun lahir dengan gangguan mental karena defisiensi iodium. Hampir dua milyar orang tidak tercukupi kebutuhan iodium dari makanan yang mereka konsumsi, sepertiganya merupakan anak usia sekolah.
Orang dengan defisiensi iodium kronis menunjukkan penurunan kecerdasan (IQ) mereka hingga 12,5-13,5 points.
Iodium merupakan mineral penting bagi perkembangan dan pertumbuhan tubuh. Tubuh memerlukan iodium untuk menghasilkan hormon yang mengatur kelenjar tiroid.
Tanda yang paling umum dikenal akibat kekurangan iodium adalah gondok, atau pembengkakan kelenjar tiroid di leher. Kekurangan iodium terutama mempengaruhi perkembangan otak.
Hal ini juga dapat menyebabkan kretinisme, kondisi paling parah dari keterbelakangan mental dan cacat fisik.
Kekurangan Zat Besi
Zat besi dalam darah berfungsi membawa oksigen ke seluruh tubuh. Oleh karena itu zat besi sangat penting untuk kelangsungan hidup kita.
Tubuh menyimpan zat besi di beberapa tempat. Perempuan memerlukan zat besi lebih banyak daripada laki-laki. Selama kehamilan, untuk pertumbuhan, bayi juga membutuhkan zat besi yang diambil dari darah ibu.
Pada tahap yang lebih parah, kekurangan zat besi bisa menyebabkan anemia. Anemia didefinisikan sebagai konsentrasi hemoglobin darah yang rendah. Diperkirakan 40 persen penduduk dunia (yaitu lebih dari 2 milyar orang) mengalami anemia.
Kekurangan zat besi juga dapat merusak perkembangan otak serta meningkatkan kematian ibu dan anak. Lebih dari 130.000 wanita dan anak-anak meninggal setiap tahun karena kekurangan zat besi (anemia).
Kekurangan Vitamin A
Sistem kekebalan tubuh membutuhkan vitamin A dalam jumlah kecil untuk membantu melawan infeksi. Vitamin A juga penting bagi pertumbuhan dan reproduksi.
Kekurangan vitamin A bisa menyebabkan kerusakan penglihatan. Kekurangan vitamin A merupakan penyebab utama kebutaan pada anak.
Diperkirakan 250.000-500.000 anak-anak yang kekurangan vitamin A menjadi buta setiap tahunnya. Setiap tahunnya seetengah dari anak-anak tersebut meninggal.
Kekurangan vitamin A juga menyebabkan rabun senja dan meningkatkan resiko kematian anak, terutama karena diare dan campak, serta meningkatkan angka kematian ibu.
Defisiensi Zinc (Seng)
Tubuh manusia bergantung pada zinc untuk melakukan banyak fungsi termasuk penyembuhan luka, pertumbuhan dan perbaikan jaringan, pembekuan darah, metabolisme protein, karbohidrat, lemak dan alkohol, perkembangan janin, serta produksi sperma.
Gejala kekurangan yang cukup parah diantaranya adalah gangguan pertumbuhan, diare, gangguan mental, dan terjadinya infeksi yang berulang.
Sekitar 20 persen dari populasi dunia memiliki resiko defisiensi zinc. Daerah-daerah yang paling terpengaruh meliputi Asia Selatan (khususnya, Bangladesh dan India), Afrika, dan Pasifik barat.
Percobaan pemberian suplemen zinc dilakukan selama beberapa dekade terakhir pada anak-anak dari negara-negara berkembang, telah menunjukkan tingkat pertumbuhan yang lebih baik dan penurunan insiden diare, pneumonia, dan berbagai penyakit menular.
Defisiensi Vitamin B12
Kekurangan Vitamin B12 (cobalamin) menyebabkan kerusakan saraf, anemia megaloblastik, dan gangguan fungsi kekebalan tubuh sehingga pada akhirnya akan mengalami gangguan kesehatan lainnya. Jika terjadi pada bayi dan anak-anak maka akan sangat menghambat perkembangan mereka.
Defisiensi Vitamin B lain ( Tiamin (B1), Riboflavin (B2), Niasin (B3), Piridoksin (B6))
Kekurangan vitamin B banyak terjadi di beberapa negara berkembang, terutama dimana konsumsi daging, buah-buahan, dan sayuran sangat rendah serta lebih banyak mengonsumsi sereal yang telah digiling.
Ibu hamil dan menyusui, bayi serta anak-anak adalah kelompok yang paling beresiko mengalami kekurangan vitamin B. Kekurangan tiamin yang berat dapat menyebabkan gagal jantung fatal atauneuropathy perifer.
Gejala awal kekurangan riboflavin diantaranya kelemahan, kelelahan, sakit pada mulut, mata terasa terbakar dan gatal. Kekurangan lebih lanjut dapat menyebabkan disfungsi pada otak.
Kekurangan niasin dapat menyebabkan pellagra, yang menyebabkan ruam kulit. Gejala lain termasuk muntah, diare, depresi, kelelahan, dan hilangnya ingatan.
Gejala kekurangan vitamin B6 berat termasuk gangguan saraf (kejang epilepsi), perubahan kulit dan mungkin anaemia
FUNGSI MINERAL


FUNGSI MINERAL.
Ada tiga fungsi utama mineral yaitu:
1. Sebagai kompenen utama tubuh (structural element) atau penyusun kerangka tulang, gigi dan otot-otot. Ca, P, Mg, Fl dan Si untuk pembentukan dan pertumbuhan gigi sedang P dan sekolah luar biasa untuk penyusunan protein jaringan.
2. Merupakan unsur dalam cairan tubuh atau jaringan, sebagai elektrolit yang mengatur tekanan osmuse (Fluid balance), menegatur keseimbangan basa asam dan permeabilitas membran. Contoh adalah Na, K, Cl, Ca dan Mg
3. Sebagai aktifator atau terkait dalam peranan enzyme dan hormon.
Mineral yang akan dibicarakan di sini adalah yaitu makromineral dan mikromineral.
Makromineral adalah mineral-mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang cukup besar, sebaliknya mikromineral adalah mineral-mineral yang diperlukan dalam jumlah yang sedikit.
Makro mineral
Kalsium (Ca)
Distribusi dalam tubuh :
- 1,5 – 2 % BB (dewasa : 1100-1200 g)
- 99%pada tulang dan gigi
- 4 – 5 g pada jar. lunak/otot lurik.
Distribusi dalam cairan tubuh :
- Bentuk ion Ca++ (60%)
http://amirahbalkis.files.wordpress.com/2011/07/air-mineral.jpg- Bentuk garam (Ca fosfat, Ca sitrat, Ca sulfat)
- Bentuk senyawa dengan protein (35%)
Fungsi :
1. Bersenyawa dgn P & Mg membentuk bagian tulang yang keras.
2. Dalam serum & jaringan lunak :
- Di darah sebagai katalisator pembentukan trombin & protrombin.
- Di Otot : mempertahankan tonus & kepekaan.
- Pada Jaringan syaraf sebagai transmisi syaraf.
- Sebagai zat pengaktif enzim (lipase, ATPase)
- Berpengaruh pada permeabilitas membran
Metabolisme (intake dan ekskresi)
· Tubuh memperoleh Ca dari makanan sehari-hari.
· Rata-rata intake 1 g/hari, absorpsinya dipengarudi oleh vitamin D. 70-80% ekskresi feses.
· Metabolismenya berhubungan dengan konsep homeostasis.
Kebutuhan Ca ditentukan dari :
· jumlah Ca yg diekskresi ginjal.
· Ca jaringan yg dilepas melalui feses.
· Ca yg terbuang melalui keringat.
· Wanita hamil dengan Ca yg dibutuhkan feses.
· Wanita menyusui dengan Ca yg dieksresi dalam ASI
Sumber :
Dipengaruhi : – Banyaknya kandungan Ca
- Mudah/tidaknya Ca dari bahan makanan tersebut digunakan.
Sumber yang dianggap baik :
· susu, keju, ikan teri, kuning telur
· daun berwarna hijau tua
· kacang-kacangan, padi-padian
Aplikasi Klinis :
· tetani
· ricket
· batu ginjal
Phosfor (P)
Pada gizi manusia P berhubungan erat dengan Ca, oleh karena. :
- Ca & P sumber utamanya susu.
- Keduanya merupakan pembentuk tulang.
- Keduanya membutuhkan vit. D untuk absorpsi.
- Keduanya sangat dipengaruhi hormon paratiroid.
Distribusi dalam Tubuh :
· 0,8 – 1,1% berat badan
· 80 – 90% di tulang bersama Ca
· 20% lainnya pada tiap sel hidup
Absorpsi – Ekskresi
70% P dalam BM dapat diabsorpsi
- ekskresi terutama melalui
- mekanisme homeostasis (+)
Fungsi :
1. Bagian dari tulang dan gigi.
2. Sangat berguna pada metabolisme tubuh pada sel hidup.
Kebutuhan :
Bila Ca terpenuhi berarti P terpenuhi.
Sumber :
· sumber protein hewani
· susu & hasil olahnya
· daging tanpa lemak
· kuning telur
· biji-bijian, kacang-kacangan
Magnesium (Mg)
Distribusi dalam tubuh
· Pada dewasa 25 g (20-28 g).
· 70% sebagai senyawa dengan Ca & P dalam bentuk garam kompleks.
· 30% dalam jaringan lunak dan cairan tubuh :
- 1,4 – 2,5 mg% dalam plasma.
- Sebagian besar pada sel darah merah.
Fungsi :
· Pada metabolisme karbohidrat & phosphor.
· Proses pertumbuhan & pemeliharaan jaringan.
· Berhubungan dengan cortison dalam meregulasi kadar P.
· Bila kadar Mg menurun, vasodilatasi & pekerjaan otot terganggu.
· Secara alamiah pada manusia tidak pernah defisiensi
Sumber :
Kacang-kacangan, seafood, biji-bijian.
Natrium (Na)
Distribusi dalam tubuh :
· 1/3 pada jaringan rangka dalam bentuk Na anorganik.
- 2/3 pada cairan ekstra sel adalah Na+
· Natrium serum 310-340 mg%
Absorpsi – Ekskresi
· Terutama di usus halus.
· Jika intake menurun absorpsi menurun
· Glukosa dalam lumen usus banyak absorpsi berkurang
· Ekskresi 90% melalui urine, 5% melalui feses
Konsentrasi NaCl plasma sangat bervariasi secara langsung atau tidak langsung berpengaruh pada :
- Tek. Osmotik plasma
- Vol. cairan plasma & interstitial
- Kesetimbangan asam-basa
- Mempertahankan hantaran listrik di sel tubuh.
- Kepekaan system cardiovascular untuk mengedarkan senyawa.
Fungsi :
1. Sebagai Bahan makanan (garam)
- zat gizi essensial
- penegas cita rasa
- bahan pengawet
- bahan bantu dalam formula pengolahan bahan makanan dapat melemaskan adonan
2. Fungsi Metabolik
- keseimbangan cairan tubuh
- keseimbangan asam basa
- pengaturan permeabilitas sel
Sumber :
Garam dapur, Susu, Telur, Daging, Bit, Bayam, Sayuran hijau, Asparagus.
Aspek Klinis
Gejala Keracunan NaCl (hipernatremia)
- Perdarahan sub arachnoid, intra serebral.
- Pengerutan sel tubula ginjal
- Muntah, diare.
- Kegagalan peredaran darah perifer.
- Gangguan pernafasan hingga kematian.
- Kejang
Kalium (K)
· Kation utama cairan intra sel, sebagian kecil di ekstra sel.
· Peran bermakna pada aktifitas otot terutama otot jantung.
· Kadar normal : 14 – 20 mg%.
Absorpsi-Ekskresi
· mudah diabsorpsi di usus.
· Ekskresi terutama melalui urine, sedikit di feses.
Fungsi :
· Kesetimbangan elektrolit cairan tubuh.
· Keseimbangan asam basa.
· Aktivitas otot lurik (rangka & jantung).
· Metabolisme karbohidrat.
· Sintesis protein.
Sumber :
Kacang polong, biji-bijian, buah-buahan, sayur, daging.
Chlor (Cl)
Distribusi dalam tubu
· Dalam bentuk Cl- 3% total mineral tubuh.
· Absorpsi terjadi sempurna.
· Ekskresi terutama melalui urine.
Fungsi Metabolisme :
· Keseimbangan elektrolit cairan tubuh.
· Regulasi tekanan osmotic bersama Na.
· Keseimbangan asam basa.
· Keasaman lambung.
Sumber :
· garam dapur
· jika kebutuhan Na terpenuhi, kebutuhan Cl juga terpenuhi.
Jumlah Kebutuhan : belum diketahui pasti.
Sulfur (S)
Distribusi dalam tubuh :
· An organic : sulfat dari Na, K, Mg.
· Organic : – Sulfur protein
- Sulfur non protein (sulfolipid, sulfotide)
Sulfoprotein :
- asam amino yg mengandung S (metionin, sistein)
- glikoprotein
- hasil produk detoksifikasi
- Bersenyawa dengan heparin, insulin, tiamin
- keratin : protein rambut, kulit, kuku, bulu.
· S ada pada tiap sel, umumnya merupakan bagian protein sel.
· Kadar dalam plasma : 0,7 – 1,5 mEq /L
· Sulfur an organic melalui sirkulasi portal.
· Ekskresi melalui urine.
Sumber :
Semua sumber protein (hewani & nabati)
Mikro mineral (trace element)
Yodium / Iodium (I)
Mineral ini dibutuhkan 100-300 µg/hari sampai 1 mg/hari.
Kebutuhan meningkat :
-Pertumbuhan anak-anak
-Wanita hamil dan menyusui
Fungsi :
untuk membentuk hormon tiroksin pada kelenjar tiroid. Tiroksin adalah hormon yang mengatur aktivitas berbagai organ, mengontrol pertumbuhan, membantu proses metabolisme,
Kekurangan yodium :
-gondok (goiter endemic)
-Kretinisme pada anak-anak
Sumber
-garam beryodium, makanan laut
Cobalt (Co)
Cobalt memiliki fungsi untuk membentuk pembuluh darah serta pembangun B.
Sumber : Diet yang berasal dari hewan.
Mangan (Mn)
Kebutuhan sehari 2-5 mg
Mangan berfungsi untuk mengatur pertumbuhan tubuh kita dan sistem reproduksi.

Tembaga / Cuprum (Cu)
Tembaga pada tubuh manusia berguna sebagai pembentuk hemo globin pada sel darah merah.

Sumber : Terdapat pada kacang-kacangan, susu, sereal , hati, dan sea food
Zincum / Seng /(Zn)
Seng oleh tubuh manusia dibutuhkan untuk membentuk enzim dan hormon penting. Selain itu zinc juga berfungsi sebagai pemelihara beberapa jenis enzim, hormon dan aktifitas indera pengecap atau lidah kita.

Absorbsi Zink di percepat oleh ligand berat molekul rendah yg berasal dari pancreas. Kurang lebih 20-30 % Zn peroral diabsorbsi terutama pada duodenum dan usus halus bagian proksimal. Jumlah Zink yg diabsorbsi tergabtung pada berbagai factor termasuk sumbernya ( yg berasal dari hewan diabsorbsi lebih baik dari pada yang berasal dari tumbuh-tumbuhan),disebabkan oleh adanya fitat dan serat tumbuhan yg mengikat Zn pada usus sehingga tidak dapat diabsorbsi.
Zink didistribusi keseluruh tubuh dan kadar tertinggi didapatkan pada kororid mata, spermatozoa, rambut, kuku, tulang dan prostat. Dalam plasma Zink terikat pada protein terutama pada albumun.
Ekskresinya terutama melalui feses sejumlah kurng lebih 2/3 dari asupan zink hanya sekitar 2% sieksresi malalui urine.
Sumber : Terdapat pada : daging, unggas, telur, ikan, susu, keju, hati, lembaga gandum, ragi, selada, roti dan kacang-kacangan
Flour (F)
Flour berperan untuk pembentuk lapisan email gigi yang melindungi dari segala macam gangguan pada gigi.

Sumber : Kuning telur dan susu
Zat Besi / Ferrum /Fe
Berfungsi dalam pembentukan sel darah merah dan pemeliharaan kemampuan darah membawa oksigen. Kekurangan zat besi anemia adalah kondisi dimana kadar hemoglobin dari sel darah merah menurun mengakibatkan sel darah merah menjadi lebih kecil dan cacat sehingga tidak mampu membawa oksigen yang cukup.
Sumber : Terdapat pada daging, telur, keju, roti dan sayuran hijau
Selenium (Se)
Merupakan unsur enzim glutation peroksidae yg terdapat pada sebagian besar jaringan tubuh.
Sumber : Tanaman, tetapi bervariasi sesuai kandungan tanah
Kromium (Cr)
Berperan sebagai kompleks kofaktor untuk insulin dank karena itu berperan pada penggunaan glukosa secara normal didalam tubuh.
Sumber : Daging, hati, ragi (brawers yeash), padi-padian, kacang-kacangan, & keju
Silikon (Si)
Berperan didalam klasifikasi tulang dan metabolism glikosaminoglikan pada kartilago serta jaringan penyambung.
Sumber : Makanan Nabati.
Molibdenum (Mo)
Merupakan konstituen penting dari banyak enzim, diabsorbsi baik dan terdapat dalam tulang, hati dan ginjal.

PEMBAGIAN MINERAL


1. Kalsium

Anda mungkin pernah mendengar orangtua Anda mengatakan bahwa susu baik untuk kesehatan. Susu memang makanan yang baik karena mengandung banyak kalsium. Meminum susu secara teratur memastikan Anda memiliki tulang yang kuat dan tumbuh dengan baik. Sampai Anda berulang tahun ke-30, tulang Anda terus tumbuh dan berkembang. Setelah Anda berusia 30 tahun, pertumbuhan tulang Anda tidak secepat penyusutannya. Jika Anda tidak mendapatkan cukup kalsium, tulang Anda akan keropos di usia 50 tahun. Kalsium dapat memperlambat proses ini.
Kalsium adalah mineral terbesar yang dibutuhkan tubuh Anda. Sekitar 2-3 persen dari berat badan Anda adalah kalsium, di mana 98% tersimpan di dalam tulang dan gigi dan 1% di darah Anda. Selain untuk pemeliharaan tulang dan gigi, kalsium juga membantu kontraksi dan relaksasi otot, pembekuan darah, fungsi hormon, sekresi enzim, penyerapan vitamin B12 dan pencegahan batu ginjal dan penyakit jantung.
Sumber: susu dan produk susu (keju, yoghurt, dll), telur, ikan, kacang-kacangan, dan sayuran hijau gelap.

2. Magnesium

Magnesium membantu mengatur kadar kalium dan natrium dalam tubuh, yang terlibat dalam pengendalian tekanan darah. Magnesium berperan penting dalam pemeliharaan jaringan gigi, tulang dan otot, mengatur suhu tubuh, produksi dan transportasi energi, metabolisme lemak, protein dan karbohidrat, kontraksi dan relaksasi otot. Sebagian besar magnesium disimpan dalam tulang dan gigi, sebagian lain di dalam darah dan otot. Jika Anda tidak memiliki cukup magnesium dalam darah, tubuh Anda akan mengambilnya dari tulang Anda, yang pada gilirannya juga dapat menyebabkan tulang keropos.
Sumber: susu, sayur-sayuran berdaun hijau, alpukat, pisang, coklat, produk kedelai seperti tempe atau tahu, biji-bijian dan kacang-kacangan.

3. Besi

Disimpan dalam hemoglobin (sel darah merah), zat besi membawa oksigen ke sel-sel tubuh dan membawa karbon dioksida keluar tubuh, mendukung fungsi otot, enzim, protein dan metabolisme energi. Kekurangan zat besi menyebabkan anemia, kelelahan, kelemahan, sakit kepala dan apatis.
Ada dua jenis zat besi dalam makanan: besi heme mudah diserap tubuh dan ditemukan dalam daging, unggas dan ikan. Besi non-heme lebih sulit diserap tubuh dan terdapat dalam tumbuh-tumbuhan seperti kacang-kacangan, brokoli, bayam dan kangkung. Tubuh Anda dapat menyerap 20-40 persen besi dari sumber hewani dan 5-20 persen besi dari sumber nabati. Anda perlu makan lebih banyak sayuran untuk mendapatkan zat besi yang Anda butuhkan. Untuk meningkatkan penyerapan zat besi, Anda perlu bantuan vitamin C.

4. Zinc (seng)

Zinc terdapat di semua sel tubuh Anda, terutama di kulit, kuku, rambut dan mata. Jika Anda pria, Anda juga menyimpan zinc di prostat Anda. Zinc berperan penting dalam sintesis DNA dan RNA, produksi protein, insulin dan sperma, membantu dalam metabolisme karbohidrat, lemak, protein dan alkohol, berperan dalam mengeluarkan karbon dioksida, mempercepat penyembuhan, pertumbuhan, perawatan jaringan tubuh, dan mendukung indera seperti penciuman dan perasa. Kekurangan zinc menyebabkan gangguan pertumbuhan, kehilangan nafsu makan, penyembuhan lambat, rambut rontok, libido seks rendah, kehilangan rasa dan bau dan kesulitan beradaptasi dengan cahaya malam.
Sumber: air, makanan berprotein tinggi seperti daging sapi, kambing, dan unggas, kerang, kepiting, lobster, kacang-kacangan dan biji-bijian.

5. Selenium

Kita membutuhkan selenium dalam jumlah kecil tetapi teratur untuk kesehatan liver (hati). Selenium banyak ditemukan dalam tanah, sehingga jumlah yang ditemukan dalam sayuran dan buah tergantung pada tempat penanaman dan metode pertanian yang digunakan. Tanaman yang dibudidayakan pada tanah yang terlalu sering diolah akan memiliki selenium yang rendah.
Sumber: daging, ikan dan kacang-kacangan, susu dan produk susu, telur, susu ayam, bawang putih, bawang merah dan sayuran hijau.

6. Kalium, Natrium dan Klorida

Kalium (sering disebut juga potasium), natrium dan klorida adalah mineral yang larut dalam darah dan cairan tubuh lainnya. Mereka terpecah menjadi ion-ion. Ketiga mineral tersebut membuat cairan dalam tubuh Anda tetap konstan dan tidak berfluktuasi. Mereka juga berperan penting dalam transportasi glukosa ke dalam sel dan pembuangan limbah, tekanan darah, transmisi impuls saraf, irama jantung dan fungsi otot. Kekurangan mineral-mineral ini menyebabkan mengantuk, kecemasan, mual, kelemahan, dan detak jantung tidak teratur.
Sumber: hampir semua makanan kecuali minyak, lemak dan gula, tetapi dapat rusak/hilang jika makanan dimasak.

7. Mineral lainnya

Selain mineral-mineral di atas, mineral lain yang dibutuhkan tubuh Anda adalah boron, kromium, tembaga, flor, yodium, mangan, molibdenum, nikel, silikon, timbal, dan vanadium. Selain itu, Anda juga membutuhkan dosis yang sangat kecil dari lithium dan aluminium. Tidak ada yang tahu mengapa Anda membutuhkan mineral-mineral tersebut dan berapa jumlah yang Anda butuhkan. Hal itu tidak begitu penting karena hampir tidak ada orang yang mengalami kekurangan nutrisi tersebut.
PENGERTIAN MINERAL

Sedangkan mineral adalah suatu zat ( fasa ) padat yang terdiri dari unsur atau persenyawaan kimia yang dibentuk secara alamiah oleh proses-proses anorganik, mempunyai sifat-sifat kimia dan fisika tertentu dan mempunyai penempatan atom-atom secara beraturan di dalamnya, atau dikenal sebagai struktur kristal.
Selain itu kata mineral juga mempunyai banyak arti, hal ini tergantung darimana kita meninjaunya. Mineral dalam arti farmasi lain dengan pengertian di bidang geologi. Istilah mineral dalam arti geologi adalah zat atau benda yang terbentuk oleh proses alam, biasanya bersifat padat serta tersusun dari komposisi kimia tertentu dan mempunyai sifat-sifat fisik yang tertentu pula. Mineral terbentuk dari atom-atom serta molekul-molekul dari berbagai unsur kimia, dimana atom-atom tersebut tersusun dalam suatu pola yang teratur. Keteraturan dari rangkaian atom ini akan menjadikan mineral mempunyai sifat dalam yang teratur. Mineral pada umumnya merupakan zat anorganik. ( Murwanto, Helmy, dkk. 1992 )
Maka pengertian yang jelas dari batas mineral oleh beberapa ahli geologi perlu diketahui walaupun dari kenyataannya tidak ada satupun persesuaian umum untuk definisinya.
Definisi mineral menurut beberapa ahli :
L.G. Berry dan B. Mason, 1959
Mineral adalah suatu benda padat homogen yang terdapat di alam terbentuk secara anorganik, mempunyai komposisi kimia pada batas batas tertentu dan mempunyai atom atom yang tersusun secara teratur.
D.G.A Whitten dan J.R.V. Brooks, 1972
Mineral adalah suatu bahan padat yang secara structural homogen mempunyai komposisi kimia tertentu, dibentuk oleh proses alam yang anorganik.
A.W.R. Potter dan H. Robinson, 1977
Mineral adalah suatu bahan atau zat yang homogen mempunyai komposisi kimia tertentu atau dalam batas batas dan mempunyai sifat sifat tetap, dibentuk dialam dan bukan hasil suatu kehidupan.
Sebagian besar mineral mineral ini terdapat dalm keadaan padat, akan tetapi dapat juga berada dalam keadaan setengah padat, gas, ataupun cair. Mineral mineral padat itu biasanya terdapat dalam bentuk bentuk kristal, yang agak setangkup, dan yang pada banyak sisinya dibatasi oleh bidang bidang datar. Bidang bidang geometric ini memberi bangunan yang tersendiri sifatnya pada mineral yang bersangkutan. Minyak bumi misalnya adalah mineral dalam bentuk cair, sedangkan gas bumi adalah mineral dalam bentuk gas. Sebagian dari mineral dapat juga dilihat dalam bentuk amorf, artinya tidak mempunyai susunan dan bangunankristal sendiri. Pengenalan atau dterminasi mineral mineral dapat didasarkan atas bebagai sifat dari mineral mineral tersebut.

Minggu, 30 Maret 2014

http://dwisusilowati2412.blogspot.com/2011/12/teori-perilaku-konsumen.html



Teori Perilaku Konsumen


Konsumen adalah seseorang yang menggunakan barang atau jasa. Konsumen diasumsikan memiliki informasi atau pengetahuan yang sempurna berkaitan dengan keputusan konsumsinya. Mereka tahu persis kualitas barang, kapasitas produksi, teknologi yang digunakan dan harga barang di pasar. Mereka mampu memprediksi jumlah penerimaan untuk suatu periode konsumsi.

Perilaku Konsumen adalah perilaku yang konsumen tunjukkan dalam mencari, menukar, menggunakan, menilai, mengatur barang atau jasa yang mereka anggap akan memuaskan kebutuhan mereka. Definisi lainnya adalah bagaimana konsumen mau mengeluarkan sumber dayanya yang terbatas seperti uang, waktu, dan tenaga untuk mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan.

Perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya: pendapatan, selera konsumen, dan harga barang, disaat kondisi yang lain tidak berubah. Perilaku konsumen ini didasarkan pada Teori Perilaku Konsumen yang menjelaskan bagaimana seseorang dengan pendapatan yang diperolehnya, dapat membeli berbagai barang dan jasa sehingga tercapai kepuasan tertentu sesuai dengan apa yang diharapkannya.

Setiap hari kita melakukan pemilihan atau menentukan skala prioritas karena kebutuhan tak terbatas, sedangkan sumber daya yang tersedia sangat terbatas. Konsep pemilihan ini merupakan perilaku mendasar dari konsumen. Konsep dasar perilaku konsumen menyatakan bahwa konsumen selalu berusaha untuk mencapai kegunaan (utility) maksimal dalam pemakaian barang yang dikonsumsinya. Kegunaan (utility) adalah derajat seberapa besar sebuah barang atau jasa dapat memuaskan kebutuhan seseorang.

 Kegunaan atau nilai guna suatu barang dapat didasarkan dalam hal berikut ini.
1. Nilai guna total (total utility) adalah kepuasan total yang dinikmati oleh konsumen dalam mengonsumsi sejumlah barang atau jasa tertentu secara keseluruhan.
2. Nilai guna maksimal (marginal utility) adalah tambahan kepuasan yang dinikmati oleh konsumen dari setiap tambahan barang atau jasa yang dikonsumsinya.
3. Nilai guna yang semakin menurun (diminishing return) atau pemenuhan secara vertical yaitu nilai guna yang diperoleh konsumen untuk setiap tambah konsumsi yang dilakukan pada mulanya meningkat, tetapi sampai pada titik tertentu akan mengalami penurunan.
Menurut Herman Henrich Gossen (1818-1859) ekonomi Jerman yang dikenal dengan Hukum Gossen I (Hukum kegunaan marginal yang menurun) yang bunyinya : jika pemenuhan kebutuhan akan suatu jenis barang dilakukan secara terus-menerus, maka rasa nikmatnya mula-mula akan tinggi, namun semakin lama kenikmatan tersebut semakin menurun sampai akhir mencapai batas jenuh.
4. Nilai guna yang sama atau pemenuhan secara horizontal dikenal dengan Hukum Gossen II yang menyatakan bahwa konsumen akan melakukan konsumsi sedemikian rupa sehingga nilai guna marginal setiap barang dan jasa yang dikonsumsi akan sama, artinya unit terakhir dari masing-masing produk yang dikonsumsi memiliki nilai sama.

Perilaku konsumen ada yang bersifat rasional dan irasional.
a. Perilaku konsumen rasional adalah konsumen yang dalam melakukan tindakan atau mengonsumsi barang berdasarkan pada akal (nalar) serta prinsip ekonomi.
Dasar pertimbangannya sebagai berikut.
1) Produk barang dapat memberikan kegunaan maksimal.
2) Barang tersebut betul-betul dibutuhkan.
3) Kualitas barang terjamin.
4) Harga terjangkau atau sesuai kemampuan.
b. Perilaku konsumen yang irasional yaitu konsumen yang dalam bertindak tanpa pertimbangan, misalnya sebagai berikut.
1) Membeli barang karena merek terkenal.
2) Membeli barang karena ada bonusnya.

Pendekatan Perilaku Konsumen
Pendekatan untuk mempelajari perilaku konsumen dalam mengkonsumsi suatu barang:
1. Pendekatan Kardinal
2. Pendekatan Ordinal
Dengan alasan, Konsumen bersikap rasional dengan anggaran yang tersedia dan konsumen berusaha memaksimalkan kepuasan totalnya dari barang yang dikonsumsinya.

1. Pendekatan kardinal , asumsi(landasan) dasarnya:
a)      Kepuasan konsumsi dapat diukur dengan satuan ukur.
b)      Makin banyak barang dikonsumsi makin besar kepuasan.
c)      Terjadi hukum The law of deminishing Marginal Utility pada tambahan kepuasan setiap satu satuan. Setiap tambahan kepuasan yang diperoleh dari setiap unit tambahan konsumsi semakin kecil. ( Mula – mula kepuasan akan naik sampai dengan titik tertentu atau tambahan kepuasan akan semakin turun ). Hukum ini menyebabkan terjadinya Downward sloping Marginal Utility curva (bentuk kurva miring kebawah). Tingkat kepuasan yang semakin menurun ini dikenal dengan hukum Gossen.
d)     Tambahan kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 unit barang bisa dihargai dengan uang, sehingga makin besar kepuasan makin mahal harganya. Jika konsumen memperoleh tingkat kepuasan yang besar maka dia akan mau membayar mahal, sebaliknya jika kepuasan yang dirasakan konsumen redah maka dia hanya akan mau membayar dengan harga murah.
Pendekatan kardinal biasa disebut sebagai Daya guna marginal.
Asumsi seorang konsumen :
  1. Konsumen harus rasional yaitu menginginkan kepuasan maksimal.
  2. Konsumen punya preferensi jelas akan barang dan jasa
  3. Terdapat kendala anggaran

2. Pendekatan Ordinal
Mendasarkan pada asumsi bahwa kepuasan tidak bisa dikuantitatifkan dan antara satu konsumen dengan konsumen yang lain akan mempunyai tingkat kepuasan yang berbeda dalam mengkonsumsi barang dalam jumlah dan jenis yang sama. Oleh karena itu kemudian muncul pendekatan ordinary yang menunjukkan tingkat kepuasan mengkonsumsi barang dalam model kurva indifferent. Pendekatan ordinal berdasarkan pembandingan sesuatu barang dengan barang yang lain, lalu memberikan urutan dari hasil pembandingan tersebut. Contoh penggunaan metode ordinal antara lain dalam suatu lomba atau kejuaraan, pengukuran indeks prestasi dan pengukuran yang sifatnya kualitatatif misalnya bagus, sangat bagus, paling bagus.
Dalam teori perilaku konsumen dengan pendekatan ordinal asumsi dasar seorang konsumen adalah :
  1. Konsumen rasional, mempunyai skala preferensi dan mampu merangking kebutuhan yang dimilikinya.
  2. Kepuasan konsumen dapat diurutkan, ordering
  3. Konsumen lebih menyukai yang lebih banyak dibandingkan lebih sedikit, artinya semakin banyak barang yang dikonsumsi menunjukkan semakin tingginya tingkat kepuasan yang dimilikinya.
Pendekatan ordinal membutuhkan tolok ukur pembanding yang disebut dengan indeferent kurve. Kurva Indeferent adalah kurva yang menggambarkan hubungan antara dua jenis barang di mana konsumen mendapatkan kepuasan yang sama (indiferen) pada tiap-tiap titik kombinasi kuantitas (Q) kedua jenis tersebut. Kurva indiferen mengasumsikan bahwa banyak lebih disukai daripada sedikit. Kurva ini akan cembung dari biasanya

Ciri-ciri kurva indiferens:
1.Mempunyai kemiringan yang negatif (konsumen akan mengurangi konsumsi barang yg satu apabila ia menambah jumlah barang lain yang di konsumsi)
2.Cembung ke arah titik origin, menunjukkan adanya perbedaan proporsi jumlah yang harus ia korbankan untuk mengubah kombinasi jumlah masing-masing barang yang dikonsumsi (marginal rate of substitution)
3.Tidak saling berpotongan, tidak mungkin diperoleh kepuasan yang sama pada suatu kurva indiferens yang berbeda

Perbedaan antara pendekatan kardinal dengan ordinal

Analisis cardinal mengunakan alat analisis yang dinamakan marginal utiliy(pendekatan marginal). Sedangkan analisis ordinal menggunakan analisis indifferent curve atau kurva kepuasan sama .

  http://ssbelajar.blogspot.com/2013/03/elastisitas-permintaan-dan-elastisitas.html
 
 
 
1. Definisi Elastisitas
Elastisitas (pemuluran) adalah pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang yang diminta atau yang ditawarkan. Dengan kata lain elastisitas adalah tingkat kepekaan (perubahan) suatu gejala ekonomi terhadap perubahan gejala ekonomi yang lain.
Elastisitas terbagi dalam tiga macam, yaitu sebagai berikut.
a. Elastisitas harga (price elasticity)
yaitu persentase perubahan jumlah barang yang diminta atau yang ditawarkan, yang disebabkan oleh persentase perubahan harga barang tersebut.
b. Elastisitas silang (cross elasticity)
adalah persentase perubahan jumlah barang x yang diminta, yang disebabkan oleh persentase perubahan harga barang lain (y).
c. Elastisitas pendapatan (income elasticity)
yaitu persentase perubahan permintaan akan suatu barang yang diakibatkan oleh persentase perubahan pendapatan (income) riil konsumen.
2. Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan (elasticity of demand) adalah pengaruh perubahan harga terhadap besar kecilnya jumlah barang yang diminta atau tingkat kepekaan perubahan jumlah barang yang diminta terhadap perubahan harga barang.
Sedangkan besar kecilnya perubahan tersebut dinyatakan dalam koefisien elastisitas atau angka elastisitas yang disingkat E, yang dinyatakan dengan rumus berikut ni.




Keterangan:
ΔQ : perubahan jumlah permintaan
ΔP : perubahan harga barang
P : harga mula-mula
Q : jumlah permintaan mula-mula
Ed : elastisitas permintaan

Contoh:
Pada saat harga Rp400,00 jumlah barang yang diminta 30 unit, kemudian harga turun menjadi Rp360,00 jumlah barang yang diminta 60 unit. Hitunglah besar koefisien elastisitasnya!
Jawab:


a. Macam-Macam Elastisitas Permintaan Elastisitas permintaan terdiri atas lima macam.




b. Kurva Elastisitas Permintaan



c. Menghitung Elastisitas Permintaan secara Matematis


Contoh 1:
Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan Q = 50 – -P. Tentukan besar elastisitas permintaan pada tingkat harga P = 80!



Contoh 2:
Diketahui fungsi permintaan P = 100 – 2Q. Hitung elastisitas permintaan pada tingkat harga P = 50!
Jawab:

3. Elastisitas Penawaran
Elastisitas penawaraan (elasticity of supply) adalah pengaruh perubahan harga terhadap besar kecilnya jumlah barang yang ditawarkan atau tingkat kepekaan perubahan jumlah barang yang ditawarkan terhadap perubahan harga barang.
Adapun yang dimaksud koefisien elastisitas penawaran adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara perubahan jumlah barang yang ditawarkan dengan perubahan harganya. Besar kecilnya koefisien elastisitas penawaran dapat dihitung dapat dengan rumus sebagai berkut.



Contoh:
Pada saat harga Rp500,00 jumlah barang yang ditawarkan 40 unit, kemudian harga turun menjadi Rp300,00 jumlah barang yang ditawarkan 32 unit. Hitunglah besarnya koefisien elastisitas penawarannya!
Jawab:





a. Macam-Macam Elastisitas Penawaran
Seperti halnya elastisitas permintaan, elastisitas penawaran juga terdapat lima macam, yaitu:


b. Kurva Elastisitas Penawaran
Cara praktis menentukan besarnya elastisitas tanpa mencari turunan Q atau Q1, yaitu:
1) Jika persamaan fungsi menunjukkan P = a – bQ (fungsi permintaan) dan P = a + bQ (fungsi Penawaran), maka rumus elastisitasnya adalah sebagai berikut.




Contoh 1:
Diketahui fungsi permintaan P = 100 – 2Q. Hitung elastisitas permintaan pada tingkat harga P = 50!
Jawab:




Contoh 2:
Diketahui fungsi penawaran P = 100 + 2Q. Hitunglah elastisitas penawaran pada tingkat harga P = 500!
Jawab:





Contoh 3:
Diketahui Fungsi penawaran P = -100 + 2Q. Hitung elastisitas penawaran pada tingkat harga P = 400!
Jawab:


  

2) Jika persamaan fungsi menunjukkan Q = a – bP (fungsi permintaan) dan Q = a + bP (fungsi penawaran), maka rumus elastisitasnya adalah sebagai berkut.